Indonesia
English
Sebagai bagian dari penguatan ekosistem riset, Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Brawijaya (DRPM UB) menyelenggarakan Lokakarya Strategi Perolehan Pendanaan Penelitian Luar Negeri USAID pada Sabtu (10/8) di Gedung Rektorat Lt 8. Kegiatan yang dilakukan secara hybrid ini diikuti oleh para peneliti, ketua kelompok kajian, pusat kajian, pusat studi, dan pusat pelayanan di lingkungan Universitas Brawijaya.
Rektor Prof. Widodo, SSi., MSi., PhD.Med.Sc yang hadir membuka acara menyampaikan, bahwa keunggulan perguruan tinggi terletak pada riset dan produktivitas dari riset itu sendiri. Lebih lanjut disampaikan bahwa pendanaan internal merupakan inisiasi. “Peneliti diharapkan dapat mengembangkan jejaring serta mempelajari tips dan trik memperoleh pendanaan riset eksternal utamanya luar negeri,” tambah guru besar dari Fakultas Ilmu Matematika dan Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Brawijaya itu.
Finance Manager USAID Harmoni Widayat Adi yang hadir dalam lokakarya itu menyampaikan bahwa tujuan diselenggarakannya kegiatan tak lain untuk mengenalkan grants dari pendanaan internasional salah satunya USAID dan bagaimana cara memperolehnya. Disampaikan pula materi tentang How to Access Grants oleh Parana Ari Santi, dan Grant Compliance oleh Farah Zarana.
Sebagai catatan penting dari materi yang dipaparkan, Moderator Dr. Hipolitus dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) menyampaikan bahwa untuk memperoleh grant internasional perlu dibentuk tim yang solid, disusun bidang kajian sesuai dengan isu-isu dan topik penelitian, serta dipelajari secara spesifik terkait penjelasan budget khususnya pendanaan USAID.
Sekretaris DRPM Prof Dodi Wirawan Irawanto, SE., M.Com., PhD yang menutup kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan ini akan ditindaklanjuti dengan coaching clinic yang diadakan pada akhir bulan Agustus 2024. Catatan penting yang disampaikan oleh guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UB itu adalah bahwa konsep interdisciplinary research merupakan upaya penting untuk memecahkan permasalahan kapasitas seorang peneliti.