Dalam pelaksanaan tahapan persiapan pemberangkatan 14.019 mahasiswa ke 1000 desa di Provinsi Jawa Timur melalui program Mahasiswa Membangun 1000 Desa Universitas Brawijaya, Tim MMD UB menggelar “Pembekalan 1 MMD UB” pada Sabtu, 1 April 2023.
Pembekalan ini berorientasi pada pembekalan umum soft-skill dan teknis pelaksanaan program. Diantaranya mencakup panduan, overview lembaga desa, etika leadership dan komunikasi dalam masyarakat desa, Teknik videografi dan publikasi, K3, kekerasan dan keperundungan, motivasi kisah sukses mahasiswa dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dalam kegiatan intrakurikuler memadukan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu implementasi hasil pembelajaran/pendidikan, hasil riset dari dosen yang didiseminasikan dosen melalui kelas kolaboratif, dan juga implementasinya dalam kegiatan pengabdian bersama masyarakat.
Selanjutnya, bentuk kegiatan MMD berupa aplikasi pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat sebagaimana juga dicita-citakan Universitas Brawijaya. Ketua Pelaksana Program MMD UB, Dr. Sujarwo memaparkan bahwa dari kegiatan MMD ini mahasiswa UB diharapkan dapat saling bahu membahu bagaimana UB bermanfaat dan memberikan karya terbaik UB dalam kontribusi pembangunan nasional khususnya di desa lokasi.
Untuk implementasi program kedepan, sebagai hal krusial yang perlu ditanamkan kepada mahasiswa, Ketua LPPM, Prog Luchman Hakim, menyampaikan bahwa tujuan MMD ini membangun empati dan simpati mahasiswa dalam bersinggungan dengan masyarakat.
Lebih lanjut, Wakil Rektor Bidang Akademik. Prof. Imam Santoso menambahkan “Selain membangun empati dan simpati, saya harap mahasiswa peserta MMD UB ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada masyarakat dengan berbagai aktivitas yang produktif dalam mengakselerasi potensi desa”.
Dengan mengikuti kegiatan MMD, mahasiswa diharapkan akan memperoleh pengalaman hidup bermasyarakat serta dapat mengembangkan dan menerapkan pengetahuan akademik. Keberhasilan program kegiatan dinilai dari sejauh mana mahasiswa memiliki pemahaman permasalahan yang ada di masyarakat dan dapat berkontribusi pada solusinya, yaitu dinilai dengan upayanya engkomunikasikan alternatif solusi, dan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk erealisasikan solusi yang telah ditemukan oleh mahasiswa.