Sebagai upaya dalam memberikan motivasi kepada peneliti Universitas Brawijaya (UB) untuk berkompetisi di kancah nasional melalui pendanaan proposal riset kelapa sawit, pada hari Kamis, 27 Februari 2025 bertempat di Ruang Hall MC 1.1 Fakultas MIPA, DRPM UB menghadirkan langsung Koordinator Komite Litbang Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk memberikan arahan dalam rangka penyusunan proposal Grant Riset Sawit (GRS).

Coaching penyusunan proposal ini diperlukan sebagai langkah strategis untuk persiapan menjelang dibukanya kembali Program Grant Riset Sawit (GRS) 2025 yang diselenggarakan oleh BPDPKS dalam rangka dukungan pendanaan penelitian dan pengembangan bagi Lembaga Penelitian dan Pengembangan di Indonesia. Dukungan pendanaan ini diberikan dengan tujuan meningkatkan produktivitas/efisiensi, sustainability, dan mendorong penciptaan produk/pasar baru serta nilai tambah kelapa sawit melalui penelitian dan pengembangan kelapa sawit yang hasilnya dapat dimanfaatkan oleh industri kelapa sawit, pemerintah, maupun oleh petani/masyarakat sawit.

Prof. Luchman Hakim selaku Direktur DRPM UB menjelaskan bahwa kegiatan ini dapat mendorong ekosistem riset multidisiplin sebagai upaya memberikan kontribusi keunggulan nasional berkelanjutan terkait riset sawit. Selain itu dalam fenomena efisiensi pendanaan yang kita hadapi saat ini, kegiatan ini dapat menjadi stimulus peningkatan daya juang peneliti dalam mendapatkan pendanaan dari luar UB. “Pendanaan riset sawit ini sangat strategis untuk mengatasi program efisiensi pendanaan riset, juga sebagai stimulus competitiveness,” pesan beliau.

Dalam kegiatan ini, narasumber Prof. Ir. Didiek Hadjar Goenadi, M.Sc., PhD., IPU INV, menerangkan berbagai strategi yang harus diperhatikan oleh peneliti Universitas Brawijaya dalam mengajukan proposal Grand Riset Sawit sebagai upaya peningkatan pemberdayaan perkebunan dan industri kelapa sawit nasional yang saling bersinergi di sektor hulu dan hilir agar terwujud perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan.

Secara spesifik guru besar yang juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Inventor Indonesia ini menyampaikan berbagai bidang unggulan riset dan peluang yang dapat  diambil dalam pengembangan riset sawit untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan daya saing industri kelapa sawit nasional. “Saya sangat berharap bahwa UB dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mengikuti program GRS dengan keyakinan bahwa bidang ilmu kita dapat berkontribusi dalam pengembangan industri kelapa sawit yang quailifed”, terang Koordinator Komite Litbang BPDP Kelapa Sawit tersebut.

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Subdirektorat Riset DRPM UB, Dr. Sc. Lukman Hakim, SSi., M.Sc, mengundang peneliti untuk dapat berkompetisi melalui Riset Grand Sawit yang dapat diakses pada https://program-riset.bpdp.or.id/  paling lambat 21 Maret 2025. Lebih lanjut, program ini diharapkan dapat mendorong berkembangnya sektor riil berbasiskan produk-produk hasil penelitian dan pengembangan kelapa sawit dalam negeri sendiri untuk menumbuhkan kemandirian perekonomian bangsa.

Coaching Penyusunan Proposal Grand Reserach Sawit 2025